Minggu, 22 Februari 2009

Microsoft

Microsoft berambisi menjangkau dua miliar pengguna komputer pada akhir 2015. Salah satu caranya dengan menyediakan paket software seharga 3 dollar AS. Paket murah ini akan didistribusikan melalui program subsidi pendidikan. Paket yang diberi nama Student Innovation Suite ini terdiri dari Windows XP Starter Edition, Microsoft Office Home and Student 2007, Microsoft Math 3.0, Learning Essentials 2.0 for Microsoft Office dan Windows Live Mail desktop. Paket tersebut tidak dijual di pasaran namun dapat dibeli pemerintah negara-negara berkembang yang memiliki program subsidi penjualan komputer untuk pelajar atau sekolah-sekolah dasar dan menengah. Diskon besar-besaran ini merupakan bagian dari program Partners in Learning (PIL) yang berlangsung selama 5 tahun. Microsoft telah mengalokasikan dana sebesar 250 juta dollar AS untuk program yang bertujuan membantu para guru dan pendidik memanfaatkan teknologi informasi dalam kegiatan belajar mengajar ini. Penyediaan software murah dan pelatihan bagi

para guru hanya salah satu strategi Microsoft untuk mempromosikan penguasaan teknologi dan menyebarluaskan komputer di negara-negara berkembang. Strategi ’Unlimited Potential’ yang dicanangkan Microsoft juga dilakukan dengan program pelatihan kerja dan penyediaan komputer. Karena itu, selain software murah, Microsoft berencana membuka 90 pusat inovasi baru di 35 negara sampai akhir 2009. Saat ini, Microsoft sudah membangun 110 Microsoft Innovation Center (MIC) di seluruh dunia yang menyediakan kelas training dan akses teknologi bagi kalangan akademisi dan komunitas pengembang software lokal. MIC diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para praktisi teknologi informasi, mendorong penciptaan produk, dan lapangan kerja baru. Microsoft juga menjalin kerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk membantu pemerintah di sejumlah negara dalam membangun perekonomian yang berkelanjutan. Salah satunya dengan membangun portal pasar tenaga kerja yang akan dimulai di India akhir tahun ini. Melalui portal tersebut diharapkan semakin banyak tenaga kerja yang terserap ke berbagai industri karena menurut Ayala dari sekitar 400 ribu lulusan teknik di India, saat ini hanya sekitar 100 ribu yang langsung memperoleh pekerjaan. Jika program ini berhasil, kemungkinan akan diadopsi ke negara-negara lainnya. Sedangkan untuk mendorong penyebaran komputer, Microsoft dan mitra finansialnya menyiapkan program pemberian pinjaman lunak kepada UKM untuk membeli komputer melalui program Partnerships for Technology Access. Tahun ini ada beberapa negara baru yang bisa memanfaatkannya, yakni Argentina, Botswana, Chili, China, dan Mesir. "Kami melakukan ini secara menyeluruh sebagai bagian dari strategi bisnis utama Microsoft," kata Orlando Ayala, senior vice president Emerging Segments Market Development Group Microsoft. Sebab, ia yakin masyarakat di negara-negara berkembang adalah konsumen yang potensial. "Butuh 35 tahun bagi kami untuk menjangkau satu miliar pengguna software," imbuhnya. Jadi, tandas Ayala, menjangkau satu miliar orang berikutnya bukan sekedar proyek filantrofi Microsoft saja. "Ini bisnis".


Tidak ada komentar: